Aplikasi & Layanan Streaming Musik Kualitas Terbaik, Mana yang Paling Populer?

Aplikasi & Layanan Streaming Musik Kualitas Terbaik, Mana yang Paling Populer?


Global Streaming Music Market Share
Diagram Pasar Layanan Streaming Musik di Dunia | sumber: Midia 

 Sekarang ini kita berada di zaman era generasi teknologi digital, semua serba digital, termasuk dengan media musik kita. Pada zaman dahulu orang-orang menggunakan CD, DVD, kaset, vinil piringan hitam, bahkan sampai usb stick keluaran Sandisk, kemudian tergeser oleh era streaming musik.

Pasar streaming musik ini kompetitornya sangat banyak, sudah entah berapa ribu atau belas ribu di seluruh dunia. Tetapi yang paling banyak digunakan adalah Spotify, dari dulu sampai sekarang. 

Sejarah Media Musik

Hai para sobat pecinta musik di tanah air. Apakah disini ada pengguna streaming musik seperti spotify? 

Pada zaman dahulu, mendengar musik itu menggunakan vynil (piringan hitam), kemudian beralih ke Laser disc yang berukuran besar, kemudian ke kaset (ingat side A, side B?), setelah itu masa era CD beserta variannya seperti Audio CD, SACD, dll baru masuk ke era digital dimana orang-orang mendownload lagu dari internet atau dunia maya dan mendengarnya melalui pemutar musik digital (baik di komputer dengan menggunakan software seperti winamp atau foobar , ataupun lewat portable digital audio player (DAP) dan ponsel), dan akhirnya sekarang ini memasuki era Streaming Musik.

Pasar Streaming Musik Digital

Pasar streaming musik ini dikuasai oleh Spotify. Menurut perusahaan statistik Midia, pengguna layanan Spotify yang subscribe mencapai 31% (subscribe maksudnya yang langganan berbayar, jadi pengguna gratisan tentunya jauh lebih tinggi angkanya).

Tempat kedua diikuti oleh Apple Music, hal ini tidak heran mengingat aplikasi Apple Music adalah bawaan aplikasi pada smartphone iPhone. Beberapa tahun lalu sempat digembar-gemborkan bahwa apple music akan melewati spotify sebagai raja streaming musik karena pertumbuhannya yang sangat cepat sejak diperkenalkan, tetapi ternyata prediksi itu salah jika di lihat dari statistik terbaru pada saat ini.

Yang paling cepat pertumbuhannya adalah Youtube Music dari google. Dulunya google mengandalkan Google PlayMusic, tetapi hasilnya kurang bagus, tingkat subscribernya kecil dan juga tidak hadir di banyak negara termasuk Indonesia (jadi kita hanya bisa putar file lagu di internal storage, bukan layanan streaming-nya). Setelah berubah menjadi layanan Youtube Music, mendadak pertumbuhannya menjadi populer karena mengandalkan platform Youtube sebagai basis databasenya.

Di dalam grafik diagram pie diatas, pada bagian "Other" menguasai sekitar 10% pasar, isinya mungkin seperti Tidal yang paling terkenal akan kualitas suara (sound quality)-nya, kemudian Qobuz yang juga bermain di kategori  Sound Quality, ada juga Melon yang terkenal di korea, dan juga Langit Musik yang bermain di pasar lokal Indonesia.

Di atas gambar diagram ada nama Tencent, ini adalah perusahaan asal tiongkok, jadi dia ada layanan music untuk pasar dalam negeri (china) dan juga versi internasional. Yang internasional atau domestik biasa dikenal dengan nama Joox. Sedangkan untuk versi lokal bernama QQmusic.

Yang seperti SoundCloud, biarpun terkenal, itu tidak termasuk layanan music streaming berbayar ya, tetapi lebih ke social music sharing, jadi siapa saja bisa upload lagu atau musik ataupun rekaman suara nyanyi dia sendiri ke SoundCloud, itu fokus utamanya. Jadi biarpun ada yang upload lagu penyanyi resmi dan terkenal, itu bukan dari pihak SoundCloud sendiri, tetapi ada yang share / sharing.

Kualitas Suara Music Streaming

Dari pengalaman saya sebagai audiophiler menggunakan beberapa layanan music streaming (atau streaming musik) diatas, yang paling bagus suaranya adalah:
  1. Qobuz dan Tidal
  2. Spotify, Amazon Music
  3. Joox, Apple Music, Deezer
  4. Youtube Music
catatan: agar seimbang dan fair, maka semuanya menggunakan file lossy, fungsi playback loseless seperti yang terdapat pada Tidal, dan Qobuz saya matikan. File lossy yang digunakan adalah yang paling tinggi kualitasnya. Yang saya dengar dan compare adalah versi berbayar, karena versi free/gratisan biasa menggunakan dan memutar file musik yang di downgrade resolusinya.

Qobuz dan Tidal biarpun tidak menggunakan Hi-res 24-bit, ternyata versi lossy-nya pun sangat bagus hasilnya. Tidak heran kedua layanan music streaming ini sangat mahal harganya, yang pastinya ada versi pak tani di marketplace (tokped, shopee, dll).

Untuk pecinta Audiophile, yang menginginkan file 24 bit keatas, apalagi 192khz, lebih banyak pilihan Tidal dibanding Qobuz databasenya. Dan pada Tidal, juga bisa dilakukan filter untuk menyaring hanya file 24 bit, sehingga lebih mudah pencariannya. Pada Qobuz, sangat sedikit file yang 192khz. Tentunya itu tidak terlalu penting juga, mengingat untuk memainkan file gitu, dibutuhkan perangkat hi-end kelas tinggi, jangan kitanya cuma pake smartphone direct (langsung) out mendengar musik , terus cuma pake earphone kelas 1 jutaan, itu mah berabe namanya. Setidaknya wajib source menggunakan DAC yang dedicated terpisah beserta ampli terpisah dan juga cans (headphone, earphone, iem, speaker) kelas tinggi, itu baru sesuai dan lebih terasa perbedaan kualitasnya.

Samsung dulu pernah punya music streaming sendiri, tetapi ditutup karena ga laku, Sony saya kurang tahu... kayaknya ada tapi hanya untuk pasar Jepang, Sony Music yang terkenal karena studio rekaman musik rasanya kurang berani membuat layanan streaming musik karena dapat menganggu atau berdampak pada bisnis lini serupa/terkait musik mereka lainnya.

Tabel spesifikasi layanan Music Streaming

Nama StreamingFile Maksimal kualitas streaming
BayaranGratisan
QobuzFLAC 24bit/192khz-
Tidal HifiMQA 24bit/192khz-
DeezerFLAC 16bit/44.1 khzMP3 128kbps
Amazon MusicFLAC 24bit/192khzMP3 256kbps
(cuma bisa trial 30 hari)
Apple MusicALAC 24bit/192khzAAC 256kbps
(Cuma bisa trial 30 hari)
SpotifyOGG Vorbis 320kbpsAAC 160kbps
Youtube MusicAAC 256kbpsAAC 128kbps
JooxWAV 16bit/44.1khzMP3 128kbps


catatan: Spotify rumornya akan hadir Spotify HiFi yang loseless dalam waktu dekat.

External Link


Share:
Next Post Previous Post