PEMILU 2024 - Peta Kekuatan Partai Pendukung Koalisi

PEMILU 2024 - Peta Kekuatan Partai Pendukung Koalisi


79percentclock - Nampaknya sekarang ini sudah final dalam keputusan pembentukan koalisi dan pilihan dukungan partai terhadap capres cawapres pada pemilu 2024.  Jadi biarpun ada perubahaan ke depannya, tidak akan banyak berubah.

Total ada tiga koalisi yang akan bersaing ketat dalam ajang pemilu 2024 yang akan menentukan siapa penerus takhta kepresidenan. Berikut 3 koalisi final tersebut beserta partai pendukungnya:


1. Koalisi Indonesia Maju (KIM)

- Capres & cawapres yang diusung: Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming

- Partai pendukung: Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Partai Gelora, PSI, Garuda

Koalisi Indonesia Maju ini ibarat koalisi mayoritas, karena banyak partai yang mendukung, biarpun nantinya pusing pembagian kursi pemerintahan.

Cukup mengejutkan Gibran akhirnya terpilih menjadi calon wakil presiden mengingat usianya yang masih sangat muda yaitu 35 -36 tahun. Bahkan sebelumnya syarat capres dan cawapres tidak boleh di bawah 40 tahun, tetapi kemudian peraturan itu diubah dan mulai kini sudah boleh.

Prabowo sudah pernah kalah dua kali di pemilu sebelumnya saat menjadi oposisi Jokowi, tetapi untuk yang ketiga kali ini mereka berkoalisi. Karena aturan presiden maksimal cuma bisa 2 periode, maka Jokowi tidak bisa melanjutkan jabatan presiden periode selanjutnya, jadi Gibran yang merupakan putra dari Jokowi, tentu boleh maju. Dengan modal pengalaman mengatur kota Solo / Surakarta, Gibran tentunya akan mendominasi wilayah itu.


2. (tanpa nama koalisi)

- Capres & cawapres yang diusung: Ganjar Pranowo & Profesor Mahfud MD

- Partai pendukung: PDIP, PPP, Perindo, Hanura

Jika yang pertama dianggap Mayoritas, maka yang ini disebut 'single fighter'. Karena satu partai PDIP saja sudah cukup untuk memenuhi syarat lolos pemilu 2024. Sehingga tidak butuh koalisi dengan partai lain.

Keluarga Jokowi yang awalnya dari kubu koalisi ini, pindah haluan ke sebelah, sehingga elektivitas koalisi ini pun menurun. Belum lagi ditambah Ganjar yang sebelumnya menyebabkan Indonesia gagal menjadi tuan rumah sepak bola U20 di Bali.

Tetapi pemilihan Mahfud MD dinilai sangat tepat, karena dia memiliki pamor nama yang sedang naik belakangan ini. Rasanya tidak ada opsi yang lebih baik selain dia. Ketenaran yang positif merupakan salah satu faktor terpenting dalam merebut suara masyarakat, dan pak prof. memiliki itu.


3. Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP)

- Capres & cawapres yang diusung:  Anies Baswedan & Muhaimin Iskandar

- Partai pendukung: NasDem, PKB, PKS, partai Ummat

Anies Baswedan yang merupakan gubernur Jakarta, tentunya akan menguasai suara mayoritas di wilayah ibukota dan sekitarnya. Dengan duet kombinasi dari Muhaimin Iskandar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cak Imin, mereka akan mendapat suara terbanyak dari organisasi-organisasi Islam.

Tetapi dari hasil survei yang dilakukan berbagai lembaga, Koalisi ini berada diurutan paling bawah elektabilitasnya dibanding kedua koalisi lain.

Sebelumnya Partai Demokrat merupakan anggota utama koalisi ini, tetapi NasDem dan Suryo Paloh melakukan komunikasi diskusi rahasia dengan PKB tanpa sepengetahuan mereka dan memilih wakil presiden sendiri tanpa pemberitahuan, membuat Partai Demokrat merasa terkhianati dan kemudian hengkang dari koalisi.


Yang belum diketahui:

Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Buruh

Memilih Netral (tidak mendukung manapun):

Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)

Share:
Next Post Previous Post