Sinopsis Drama Fantasi "Fate: The Winx Saga"
79percentclock.com - Fate: The Winx Saga adalah serial drama fantasi remaja yang mengadaptasi serial animasi populer Winx Club karya Iginio Straffi ke dalam format live-action dengan nuansa yang lebih gelap dan realistis. Total ada dua musim, dan ditayangkan oleh Netflix. Serial Fate The Winx Saga ini berfokus pada Bloom (Abigail Cowen), seorang gadis dari dunia manusia yang tanpa sadar memiliki kekuatan magis sebagai peri api.
Musim Pertama
Setelah insiden kebakaran yang mengungkapkan kemampuannya, Bloom dibawa ke Alfea, sebuah sekolah asrama bergengsi di Dunia Lain (Otherworld), tempat para peri muda belajar menguasai kekuatan mereka. Di tengah dunia baru yang penuh keajaiban, Bloom harus menghadapi tantangan untuk memahami asal-usulnya, mengendalikan kekuatan yang tidak stabil, dan menghadapi ancaman mematikan yang mengintai.
Di Alfea, Bloom menjalin ikatan dengan sekelompok peri yang masing-masing memiliki kepribadian dan kekuatan unik. Stella (Hannah van der Westhuysen), peri cahaya, adalah putri kerajaan yang glamor namun penuh konflik batin akibat tekanan keluarganya. Aisha (Precious Mustapha), peri air, adalah sosok yang setia dan pekerja keras, tetapi sering kali terjebak dalam keinginannya untuk selalu melakukan yang benar. Musa (Elisha Applebaum), peri pikiran, memiliki kemampuan untuk merasakan emosi orang lain, yang kadang menjadi beban baginya. Sementara itu, Terra (Eliot Salt), peri bumi, berjuang melawan rasa tidak percaya diri sambil berusaha diterima di antara teman-temannya. Bersama, mereka membentuk ikatan yang kuat, meskipun tidak lepas dari konflik persahabatan dan drama remaja.
Ancaman utama dalam musim pertama adalah Burned Ones, makhluk mengerikan yang tampaknya terhubung dengan masa lalu Alfea dan rahasia yang disembunyikan oleh para pengajar, seperti kepala sekolah Farah Dowling (Eve Best). Bloom, yang menjadi pusat cerita, mulai menggali misteri tentang asal-usulnya, termasuk hubungannya dengan Dunia Lain dan kekuatan api yang tidak biasa. Serial ini tidak hanya menawarkan aksi dan sihir, tetapi juga mengeksplorasi tema-tema seperti identitas, penerimaan diri, dan konsekuensi dari rahasia yang terpendam. Dengan visual yang memukau dan intrik yang memikat, musim pertama yang dirilis pada 22 Januari 2021 di Netflix berhasil menarik perhatian penggemar Winx Club sekaligus penonton baru.
Musim Kedua: Perkembangan dan Tantangan Baru
Pada musim kedua, yang dirilis pada 16 September 2022, cerita meluas dengan pengenalan karakter baru dan konflik yang lebih kompleks. Salah satu tambahan penting adalah Flora (Paulina Chávez), peri bumi yang akhirnya muncul setelah absen di musim pertama, memenuhi ekspektasi penggemar Winx Club asli. Musim ini juga memperkenalkan ancaman baru, termasuk intrik politik di Dunia Lain dan musuh yang lebih kuat yang menguji kekuatan dan persatuan kelompok Winx. Bloom terus menyelami rahasia tentang asal-usulnya, yang ternyata memiliki konsekuensi besar bagi dunia peri dan manusia. Sementara itu, hubungan romansa, seperti antara Bloom dan Sky (Danny Griffin), serta dinamika persahabatan, menjadi sorotan dengan konflik yang lebih emosional dan dewasa.
Daya Tarik dan Kritik
Fate: The Winx Saga menonjol karena pendekatannya yang lebih gelap dibandingkan animasi aslinya, dengan fokus pada isu-isu seperti trauma, tekanan sosial, dan pengkhianatan. Namun, serial ini juga menuai kritik dari penggemar Winx Club karena beberapa perubahan signifikan, seperti absennya beberapa karakter kunci dari versi animasi (seperti Tecna) di musim pertama dan penggambaran yang dianggap menyimpang dari semangat cerah animasi aslinya. Meski begitu, serial ini berhasil menciptakan dunia yang kaya dengan intrik dan karakter yang kompleks, menjadikannya tontonan yang menarik bagi penggemar drama fantasi remaja.
Warisan dan Dampak
Meskipun serial ini hanya berjalan selama dua musim sebelum dibatalkan oleh Netflix, Fate: The Winx Saga meninggalkan kesan kuat sebagai salah satu adaptasi live-action yang berani mengambil risiko dengan mengubah formula animasi populer. Serial ini berhasil menarik perhatian penonton global dengan kombinasi aksi, sihir, dan drama emosional, sekaligus membuka diskusi tentang bagaimana adaptasi dapat menghormati sumber aslinya sambil menciptakan identitas baru. Bagi penggemar yang mencari cerita tentang pertumbuhan, persahabatan, dan penemuan diri dengan sentuhan fantasi, serial ini tetap menjadi pengalaman yang layak ditonton.
Belum diketahui apakah Netflix akan melanjuti musim ketiganya, karena sampai sekarang belum ada kabar. Jadi kita tunggu saja.