Bajaj Online: Transportasi Baru Ala Ojol Tetapi Menggunakan Kendaraan Roda Tiga
Bajaj Online, khususnya melalui layanan Maxride, adalah platform ride-hailing (transportasi online) berbasis aplikasi yang menggunakan kendaraan transportasi roda tiga Bajaj sebagai moda utamanya. Ini seperti versi modern dari ojek online (ojol) ala Gojek atau Grab, tapi dengan fokus pada tricycle transportation (bajaj) yang lebih nyaman, aman, lebih luas, dan terlindung dari cuaca panas atau hujan. Maxride mulai populer di Indonesia sejak 2023, terutama di kota-kota seperti Makassar, Medan, dan baru-baru ini Yogyakarta (diluncurkan Mei 2025). Tujuannya adalah merevolusi transportasi roda tiga sambil memberdayakan driver lokal, dengan pendapatan driver yang bisa mencapai Rp500.000 per hari setelah bergabung.
Layanan Utama Maxride
Maxride menawarkan beberapa layanan utama yang diranc tablesang untuk memenuhi kebutuhan transportasi dan logistik di perkotaan dengan memanfaatkan kendaraan roda tiga Bajaj sebagai andalan, ditambah opsi kendaraan lain.
Pertama, ada Road Tiga, layanan transportasi penumpang berbasis Bajaj yang menjadi ciri khas Maxride. Layanan ini cocok untuk perjalanan harian, seperti antar-jemput anak sekolah atau perjalanan jarak pendek di kota, karena Bajaj menawarkan kenyamanan dengan desain ergonomis, senyap, dan perlindungan dari panas atau hujan.
Jika ojol motor hanya bisa untuk satu orang penumpang, dengan Bajaj Online itu bisa menampung sampai tiga orang (2 orang dewasa dan 1 anak kecil).
Kedua, Road Tiga Delivery fokus pada pengiriman paket kecil. Ini ideal untuk mengirim barang sehari-hari, seperti makanan, dokumen, atau kebutuhan ringan lainnya, dengan memanfaatkan ruang kargo Bajaj yang praktis.
Ketiga, ada Road Tiga Cargo, yang dirancang untuk logistik dalam skala lebih besar, misalnya pengiriman muatan ringan untuk kebutuhan UMKM atau bisnis kecil.
Selain itu, Maxride juga menyediakan opsi tambahan berupa Max Bike dan Max Car, yang memungkinkan pengguna memilih motor atau mobil untuk kebutuhan tertentu, memberikan fleksibilitas lebih di luar Bajaj.
Semua layanan ini bisa diakses melalui aplikasi Maxride yang tersedia di Google Play dan App Store, dengan fitur pemesanan mudah, harga kompetitif, dan prioritas pada keselamatan pengguna.
Sejarah Singkat dan Kontroversi
Maxride diluncurkan pertama kali di Jakarta pada 2016 sebagai Bajaj online, didukung Organda dan Dishub DKI. Kembali booming 2023 di Makassar sebagai transportasi roda tiga online pertama di Indonesia. Di Medan, sempat kena razia Dishub Januari 2025 meski punya izin Menhub, tapi tetap berkembang dengan loyalitas pengguna tinggi. PT Max Auto Indonesia sebagai operator terus ekspansi, termasuk integrasi pembayaran mudah.Secara keseluruhan, Maxride ini inovatif buat mobilitas urban di Indonesia, terutama di daerah panas atau hujan. Kalau kamu di kota yang sudah ada layanannya, coba deh app-nya, banyak testimoni bilang nyaman banget!
Grab Dulu Juga Pernah Punya
Grab. Mereka pernah meluncurkan fitur bernama GrabBajay pada Mei 2019 di Jakarta, sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung transportasi lokal dan program "Langit Biru" pemerintah (karena bajajnya pakai bahan bakar gas yang lebih ramah lingkungan).
Layanan ini memungkinkan pengguna memesan bajaj melalui aplikasi Grab, mirip seperti GrabBike, dan tersedia di lima titik awal seperti kawasan Jakarta Pusat. Tarifnya sekitar Rp3.000 per km, dan tujuannya untuk memberdayakan pengemudi bajaj informal.
Sayangnya, GrabBajay sudah ditutup dan tidak lagi tersedia di aplikasi Grab sejak beberapa tahun lalu (sekitar 2020-2021, meski tidak ada pengumuman resmi penutupan yang detail). Kemungkinan besar karena fokus Grab bergeser ke layanan utama seperti GrabBike, GrabCar, dan GrabFood, plus tantangan regulasi atau adopsi yang rendah di luar Jakarta. Sekarang, kalau kamu buka app Grab, fitur itu sudah hilang.
Contoh Perhitungan Tarif
Tarif di Yogyakarta (contoh terbaru): Rp14.000 untuk 3 km pertama, tambah Rp3.500 per km berikutnya. Mirip ojol, tapi lebih murah dari taksi konvensional dan ada diskon (misalnya, 4,8 km bisa Rp18.000 dari Rp22.000).
Dengan tarif yang murah, ditambah keunggulan: Lebih luas bisa lebih dari satu penumpang, lebih aman seperti dari resiko tabrakan , lebih nyaman (ada atap, mencegah hujan dan panas terik matahari), lebih nyaman, dan mendukung ekonomi lokal. Maka Bajaj Online menjadi alternatif pilihan untuk para pengguna transportasi sehari-hari. Bajaj RE 4S(model utama) diproduksi dengan teknologi canggih, tahan uji ekstrem, dan sudah diuji lebih dari 3,2 juta km.
Spesifikasi Bajaj RE 4S
Bajaj RE 4S ini ramah lingkungan, irit bensin (hemat sampe 40%) bahan bakrnya pakai Pertalite dan udah pakai teknologi DTSi buat pembakaran yang lebih bersih dan efisien.
Inti dari Bajaj RE 4S ada di mesinnya yang pakai teknologi DTSi (Digital Twin Spark Ignition) berbasis 200cc, 4-tak, berpendingin udara. Teknologi ini punya dua busi ganda yang bikin pembakaran bahan bakar lebih sempurna—artinya, campuran udara dan bensinnya terbakar lebih optimal, jadi emisinya rendah dan polusi berkurang signifikan. Hasilnya? Pembakaran yang lebih bersih, efisien, dan ramah lingkungan, sesuai standar emisi Euro 3 atau lebih baik. Di konteks Maxride, ini bikin kendaraan cocok buat kota-kota macet seperti Medan atau Jogja, tanpa nambah polusi udara yang udah parah. Tenaganya mencapai 7.6 kW (sekitar 10 HP) dengan torsi 17 Nm, cukup kuat buat angkut penumpang plus muatan ringan tanpa kehabisan napas di tanjakan.
Soal iritnya, Bajaj RE 4S emang juara! Konsumsi BBM-nya bisa mencapai 35-40 km per liter (tergantung kondisi lalu lintas), yang berarti hemat bahan bakar hingga 40% dibanding model bajaj konvensional 2-tak yang boros. Ini berkat DTSi yang optimalkan pembakaran, plus desain aerodinamis dan transmisi manual 4 percepatan yang smooth. Bahan bakarnya? Kompatibel banget sama Pertalite (RON 90) yang murah dan gampang dicari di SPBU mana aja di Indonesia—nggak perlu premium atau impor. Buat driver Maxride, ini berarti biaya operasional rendah; bayangin, sehari jalan 100 km, isinya cuma Rp20.000-30.000 doang, dan pendapatan bersih bisa Rp500.000/hari seperti yang sering diceritain mitra mereka.
Selain DTSi, Bajaj RE 4S dirancang low-emission overall: karburatornya lebih presisi, nggak ada asap hitam berlebih, dan suaranya halus (kurang dari 80 dB), jadi nggak ganggu tetangga atau pendengar. Ini bikin dia jadi solusi transportasi berkelanjutan di kota-kota panas seperti Makassar atau Medan, di mana cuaca ekstrem bikin ojek motor kurang nyaman. Maxride sendiri promosikan ini sebagai bagian dari visi "transportasi sadar lingkungan" yang dukung UMKM lokal tanpa ngerusak alam. Udah diuji lebih dari 3 juta km, tahan banting, dan perawatannya murah—ganti oli rutin aja Rp100.000/bulan.
--
Selain Maxride, layanan transportasi online berbasis bajaj atau tricycle (roda tiga) di Indonesia masih sangat terbatas, karena konsep ini relatif baru dan belum sebanyak ojek motor atau mobil konvensional seperti Gojek atau Grab. Berdasarkan informasi terkini, Maxride memang menjadi pionir utama dengan fokus khusus pada bajaj modern, dan belum ada merek aplikasi terpisah yang benar-benar bersaing secara nasional.