Negara Yang Terkenal Terjorok dan Paling Berpolusi di Dunia
Kebersihan lingkungan menjadi salah satu indikator penting untuk menilai kualitas hidup suatu negara. Namun, beberapa negara masih menghadapi tantangan besar dalam mengelola polusi udara, air, dan sampah, yang berdampak buruk pada kesehatan masyarakat dan ekosistem. Berdasarkan data dari berbagai sumber, termasuk laporan IQAir dan analisis lingkungan global, berikut adalah enam negara yang dikenal memiliki tingkat polusi dan kekotoran tertinggi di dunia:
Enam Negara Terjorok & Terpolusi
Berikut adalah enam negara yang masuk daftar terkotor, terjorok, paling polusi di dunia:
1. India
Di peringkat pertama siapalagi kalau bukan India. Jika kalian melihat video-video di youtube dan sosial media, maka kalian akan mengetahui betapa joroknya warga India. Mereka bisa beol di mana saja, jualan makanan yang sangat tidak higienis dan menggunakan tangan kotor untuk menyentuh, sampah dimana-mana menumpuk baik di jalan besar, selokan.
India menghadapi tantangan lingkungan yang serius, menempatkannya di peringkat pertama. Negara ini menghasilkan sekitar 62 juta ton sampah setiap tahun, dengan proyeksi meningkat hingga 165 juta ton pada tahun 2030. Tingkat polusi udara di beberapa wilayah mencapai 50,6 µg/m³, terutama di kota-kota besar seperti Delhi dan Kanpur. Pencemaran sungai, pengelolaan limbah yang buruk, dan emisi dari industri serta kendaraan menjadi penyebab utama. Dampaknya, warga India berisiko kehilangan hingga sembilan tahun usia hidup akibat polusi udara.
Mereka seperti memiliki budaya kotor. Padahal tingkat korban kematian karena polusi udara dan hidup kotor uda sangat tinggi di India, tetapi seolah mereka tidak peduli.
2. Bangladesh
Tetangganya India, yaitu Bangladesh, menempati posisi kedua sebagai salah satu negara terkotor di dunia. Dengan tingkat polusi udara mencapai 78 µg/m³, negara ini berjuang melawan pencemaran akibat kemacetan lalu lintas yang parah dan kepadatan penduduk yang ekstrem. Pencemaran air juga menjadi isu serius, terutama karena penggunaan pestisida berlebihan di sektor pertanian. Selain itu, pengelolaan sampah yang buruk membuat Bangladesh sulit menjaga kebersihan lingkungan, menjadikannya salah satu negara dengan kualitas udara terburuk di Asia Selatan.
3. Pakistan
Masih negara tetangga, Pakistan berada di urutan ketiga, dengan kota seperti Lahore sering disebut sebagai salah satu kota paling tercemar di dunia. Tingkat polusi udara di Pakistan mencapai 73,7 µg/m³, sebagian besar disebabkan oleh emisi kendaraan, aktivitas industri, dan pembakaran bahan bakar. Negara ini juga menghasilkan sekitar 49,6 juta ton limbah per tahun, dengan peningkatan tahunan sebesar 2,4%. Kurangnya fasilitas pengelolaan limbah yang memadai membuat sampah menumpuk, memperburuk kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
4. Chad
Chad sering menduduki peringkat atas sebagai negara dengan tingkat pencemaran tertinggi di dunia. Polusi di Chad disebabkan oleh berbagai faktor, seperti emisi kendaraan, pembakaran biomassa, dan debu gurun. Konsentrasi rata-rata tahunan partikel halus (PM2.5) di Chad mencapai 89,7 mikrogram per meter kubik (µg/m³), jauh melebihi batas aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 10 µg/m³. Indeks Kualitas Udara (AQI) di negara ini bahkan menyentuh angka 169, menandakan kondisi udara yang berbahaya. Selain polusi udara, Chad juga menghadapi masalah pengelolaan limbah yang buruk dan akses air bersih yang terbatas, memperparah kondisi lingkungan.
5. Nepal
Nepal, negara pegunungan Himalaya yang indah dengan populasi sekitar 30 juta jiwa, sering kali muncul dalam daftar negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Berdasarkan data terbaru dari IQAir World Air Quality Report 2024, Nepal menempati peringkat ke-7 secara global untuk konsentrasi PM2.5 (partikel halus) rata-rata tahunan, dengan angka sekitar 44-50 µg/m³—jauh melebihi batas aman WHO sebesar 5 µg/m³. Ini menjadikannya salah satu negara paling "jorok" atau kotor dalam hal kualitas udara, meskipun keindahan alamnya seperti Gunung Everest sering kali menutupi masalah ini.
Pembuangan limbah industri dan domestik ke sungai-sungai seperti Bagmati, tanpa pengolahan memadai, menyebabkan pencemaran air berat.
6. Republik Demokratik Kongo (DRC)
Negara ini menghadapi masalah polusi udara dan sanitasi yang signifikan. Pembongkaran massal dan pembuangan limbah industri yang tidak dikelola dengan baik menyebabkan penyebaran penyakit dan pencemaran lingkungan.
Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak sangat terbatas di banyak wilayah. Krisis air bersih sering terjadi, memaksa warga menggunakan air yang tidak layak konsumsi, yang berujung pada berbagai masalah kesehatan seperti kolera dan diare.
Sistem pengangkutan dan pengelolaan sampah, terutama di luar ibu kota, hampir tidak ada. Akibatnya, tumpukan sampah terlihat di banyak tempat, seperti pasar, yang menjadi sarang penyakit dan lalat. Tumpukan limbah ini sering kali mencemari lingkungan dan menyebabkan wabah penyakit menular.
--
Kesimpulan
Biarpun rata-rata yang masuk daftar adalah negara Asia Selatan, tetapi tidak semua, beberapa seperti Bhutan, Sri Lanka, dan Maldaves (Maladewa) tidak masuk daftar negara terjorok, terkotor, dan terpolusi biarpun mereka berada di wilayah benua Asia Selatan.
Setelah Asia Selatan, mayoritas yang masuk dalam daftar selanjutnya adalah kebanyakan negara-negara di benua Afrika. Faktor kemiskinan menjadi salah satu penyebabnya.