Berbagai Varian Corona

Berbagai Varian Corona

proses tahapan riset pada lab
Proses tahap riset pengembangan vaksin | sumber: Spandidos 

Corona atau Covid-19 muncul pertama kali dari bulan Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok. Kemudian menyebar dengan cepat tanpa henti sampai sekarang sudah beberapa tahun. Tidak ada yang tahu kapan bisa selesai atau berhenti.

Covid-19 merupakan sebuah jenis Virus berbahaya, bukan jenis bakteri ataupun jamur.

Sedangkan penyebarannya sudah disebut Pandemic (tingkatan sebaran yang lebih luas dari wabah, Endemic, Epidemic).

Untuk jenisnya, Covid-19 juga tidak disebut Plague (bahasa indonesia: wabah). Plague disebabkan oleh bakteri / bakteria, bukan virus. Salah satu contoh plague adalah Kematian Hitam (black death) yang menyerang Eropa pada abad pertengahan sekitar 1347-1351, plague yang bernama Yersinia pestis ini membuat ratusan juta orang Eropa, sekitar 40-50% dari total populasi Eropa saat itu. Saat itu belum ada obat anti-bakteri, yang menyebabkan banyak kematian tak terkendali, sehingga orang-orang hanya mengandalkan Herd Immunity.

Biarpun Plague jika ditranslate atau terjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi Wabah, sebenarnya berbeda pengertiannya, ada mis-pengertian disini, mungkin Plague lebih cocok diterjemahkan menjadi penyakit Pes, yaitu suatu penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh hewan pengerat.

Pada tahun Agustus 2020, dikatakan total ada 280 Vaksin (vaccine) yang dikembangkan oleh berbagai institusi dan lembaga riset serta laboratorium. Mungkin sekarang tahun 2022, jumlahnya jauh lebih besar dari angka itu.

Bahkan ada yang sudah mengembangkan obat oral yang sistem ditelan seperti layaknya obat lain. Beberapa yang mulai melakukan proyek ini adalah negeri Israel, China, Amerika, dan Kanada.

Ada juga yang melakukan pendekatan vaksin plant-based yang diperuntukkan untuk orang-orang yang anti vaksin covid 19 seperti pemain NBA Kyrie Irving.

Sedangkan untuk virus Corona atau Covid 19 ini saat menyebar ke berbagai negara di dunia, terus melakukan mutasi, sehingga menyebabkan berbagai varian baru. 

Tapi dari sekian banyak Varian covid-19, berikut adalah yang utama: 

WHO labelPango
lineage
GISAID
clade
Nextstrain
clade
Negara Asal
AlphaB.1.1.7GRY20I (V1)United Kingdom,
Sep-2020
BetaB.1.351GH/501Y.V220H (V2)South Africa,
May-2020
GammaP.1GR/501Y.V320J (V3)Brazil,
Nov-2020
DeltaB.1.617.2G/478K.V121A, 21I, 21JIndia,
Oct-2020
OmicronB.1.1.529GRA21K, 21L
21M
Multiple countries,
Nov-2021
LambdaC.37GR/452Q.V121GPeru, Dec-2020
MuB.1.621GH21HColombia,
Jan-2021

masih banyak lagi jenis varian lainnya, tetapi semuanya adalah varian turunan dari yang diatas. Untuk melihat detail semua varian yang pernah ada, bisa klik halaman berikut ini: https://cov-lineages.org/lineage_list.html


Varian Omicron

Yang paling baru adalah Covid-19 varian Omicron, yang sampai saat saya membuat artikel ini, dibilang 95% kasus covid di Amerika Serikat, pasiennya terkena varian Omicron. Dan mencapai rekor lebih dari 1 juta pasien covid dalam satu hari hanya di Amerika saja. Tepatnya pada tanggal 4 Januari 2022, total pasien di negeri US adalah 1,082,549 orang.

Jumlah korban Covid-19 pun tentunya bertambah dengan kencang, menurut Worldmeters.info , jumlah kasus covid-19 telah mencapai 304 juta dengan kematian mencapai 5,5 juta orang sampai pada tanggal 8 Januari 2022 di 224 negara dan teritori. Dan tentunya angka itu akan terus bertambah. 

Varian Omicron ini disebut secara keganasan, tidak lebih ganas melebihi varian Delta, tetapi penyebarannya jauh lebih cepat.

Selain varian Omicron, yang baru ada lagi Covid-19 varian IHU asal perancis, yang ini memang lebih ganas dari Delta, tetapi penyebarannya tidak begitu mengerikan, jumlah kasus pun tidak begitu banyak, sehingga biarpun tingkat kematiannya lebih tinggi dari Omicron, tapi dianggap tidak seberbahaya Omicron yang penyebarannya super cepat.

Menurut Wikipedia, hanya ada 4 negara yang belum pernah terkena kasus Covid-19, yaitu Korea Utara, Turkmenistan, Nauru, Tuvalu. Biarpun pengakuan itu masih disputed (diperdebatkan) karena kemungkinan negara tersebut sengaja menutupi dan merahasiakan fakta.

Varian terbaru bernama DeltaCron , mempunyai ciri khas genetik gabungan Delta dan Omicron.

Umumnya setiap beberapa waktu akan muncul varian baru, jadi jumlahnya akan sangat banyak seiring berjalannya waktu.

---

Share:
Next Post Previous Post