Berbagai Drama China yang Dikritik Pemerintah Tiongkok, Ada yang di banned loh

Berbagai Drama China yang Dikritik Pemerintah Tiongkok, Ada yang di banned loh

79percentclockBadan Penyiaran dan Penyensoran Televisi Negeri Tirai Bambu, atau dikenal dengan sebutan SARFT, sering memberlakukan aturan baru. SARFT diketahui sangat ketat, dan terkadang terkesan berlebihan. Bahkan dicandain saking banyaknya peraturan-peraturan tersebut, jika dikumpulkan maka akan menjadi sebuah buku tebal berjilid.



Berikut adalah beberapa contoh serial drama dan film yang menjadi korban regulasi dan peraturan ketat tersebut:

 

#1. Story of Yanxi Palace & Ruyi’s Royal Love in the Palace

Yang pertama adalah Story of Yanxi Palace. Serial drama ini dituduh memberikan beberapa dampak negatif terhadap masyarakat Tiongkok, seperti menyebarkan gaya hidup mewah dan hedonistik, mendorong kekaguman terhadap kehidupan berfoya-foya dalam kekaisaran, harem, dan pemuliaan kaisar yang berlebihan, serta kurang menampilkan kisah heroik atau kepahlawanan.

Story of Yanxi Palace dipandang mempromosikan nilai-nilai yang salah, komersialisme dan konsumerisme; dan bukan nilai-nilai inti sosialis yang ingin disampaikan oleh pemerintah Tiongkok untuk masyarakat.

Tidak lama setelah surat kabar Theory Weekly dan Beijing Daily menerbitkan jurnal mengkritik drama tersebut, Story of Yanxi Palace dan Ruyi’s Royal Love in the Palace di-banned oleh pemerintah Tiongkok untuk tidak tayang pada tanggal 29 januari 2019.

 

#2. The Untamed & The Word of Honor

Serial drama the Untamed sukses berat saat penayangannya padahal tidak menggunakan aktor kelas A. The Untamed diadaptasi berdasarkan novel LGBT atau gay/homoseksualitas. Kesuksesan itu membuat banyak produser yang memproduksi genre cerita serupa. Biarpun pada versi adaptasi serial dramanya sudah diubah agar tidak menjadi cerita LGBT, tetapi beberapa adegan dan pembicaraan masih terasa mengarah kesana. Karena itu, pemerintah mengkritik habis drama ini dan membuat peraturan baru, karena jika dibiarkan akan mempengaruhi masyarakat pria yang mengarah ke sifat tidak jantan atau kewanitaan.

Seperangkat aturan baru dibuat oleh subdivisi SARFT, salah satu badan sensor media utama Tiongkok. Produser China tidak bisa lagi membuat acara televisi yang menggambarkan'hubungan seksual atau perilaku seksual yang abnormal termasuk homoseksualitas atau penyimpangan.

Itu belum semua, aturan baru juga melarang pertunjukan yang menggambarkan orang merokok, minum-minum alkohol dan mabuk-mabukan, perzinahan, kebebasan seksual atau reinkarnasi.

 

#3. The Myth

Selanjutnya adalah Film yang "mengacaukan sejarah". Salah satunya adalah The Myth, di mana ceritanya tentang seorang remaja melakukan perjalanan kembali 2.000 tahun lalu dan menjadi seorang jenderal tentara yang memiliki hubungan darah dengan Liu Bang (tokoh sejarah). Kemudian cerita Istananya adalah tentang seorang gadis modern yang menemukan dirinya kembali ke zaman dinasti Qing, di mana dia berada di tengah persaingan antara dua pangeran. Banyak bagian cerita pada dinasti Qing di situ dibuat melenceng dari sejarah.

SARFT mengatakan "Sejarah adalah sejarah; sejarah bukan hiburan. Ini akan membingungkan pikiran anak muda,"

“Produser dan penulis memperlakukan sejarah yang serius dengan cara yang sembrono, yang seharusnya tidak didukung,” tambah SARFT.

 

#4. The Possessed

Pada era dulu, anak tahun 90an pasti sering menonton film horror china tentang jiangse (zombie yang lompat-lompat). Tapi era itu tidak akan ada lagi, pemerintah china melarang pembuatan film hantu. Pemerintah merasa hal-hal berbau supernatural gituan akan mempengaruhi masyarakat menjadi penakut dan percaya terhadap hal-hal gaib.

Salah satu film yang mendapat pembatalan adalah "The Possessed" . Pada tanggal 31 Maret 2018, lima hari sebelum jadwal rilisnya di Tiongkok, akun Weibo resmi film tersebut memposting pengumuman berikut: “Setelah berkonsultasi dengan semua pihak, karena alasan teknis, 'The Possessed' telah memutuskan untuk mengatur ulang jadwal pemutaran dan akan mengumumkannya nanti di masa depan. Kami dengan ini meminta maaf kepada semua bioskop, media, dan penggemar kami.”

Cina memiliki sejarah panjang yang berakar pada keyakinan agama dan spiritual yang berbeda, terutama Buddhisme dan Taoisme. Di daerah tertinggal, yang merupakan 40 persen dari total populasi, kepercayaan dan ritual spiritual sangat tinggi. Karena itu, Partai Komunis Tiongkok (PKT) percaya jika orang pedesaan disuguhi film horor yang menyertakan supernatural, mereka akan menganggapnya serius. Jadi, menurut Pasal 25 Peraturan Administrasi Perfilman, film tidak boleh menampilkan konten yang “menyebarkan aliran sesat, hantu, dan takhayul”.

Tetapi ada saja produser yang tetap membuatnya, dengan mengakali peraturan, seperti awalnya adalah cerita hantu, tetapi ternyata pada bagian akhir cerita ketahuan itu adalah orang yang menyamar menjadi hantu demi sesuatu.

 

#5. The Saga of Wu Zetian

Pemerintah Tiongkok merilis aturan baru yang akan menjadi panduan bagi tayangan televisi di negeri tirai bambu tersebut. Dalam panduan itu, televisi lokal dilarang memuja budaya Barat secara berlebihan dan memojokkan tradisi lokal.

Pemerintah Tiongkok sejak 2015 lalu telah melarang televisi lokal untuk menayangkan belahan dada perempuan. Televisi wajib menyensor gambar-gambar yang menampilkan belahan di antara payudara perempuan tersebut.

Larangan ini diberlakukan setelah sebuah drama berjudul The Empress of China, atau judul lain "The Saga of Wu Zetian", yang bercerita tentang satu-satunya kaisar perempuan dalam sejarah Cina, memperoleh rating tinggi di negeri itu. Serial drama itu, yang banyak menampilkan perempuan berbusana mini, tiba-tiba dihentikan penayangannya pada Januari 2015 karena alasan teknis.

 

#6. The Legendary Life of Queen Lau

Drama “The Legendary Life of Queen Lau” yang dibintangi oleh Lamu Yangzi dan Li Hongyi telah ditarik dari platform video gegara terbukti menggunakan kostum ala Jepang.

Selain drama china tersebut, serial “Love Like the Galaxy” yang dibintangi Leo Wu dan Zhao Lusi juga dilaporkan mengadaptasi unsur Jepang.

Karena banyaknya gaya Jepang belakangan ini, pemerintah Tiongkok melalui SARF (Administrasi Negara Radio, Film dan Televisi) menggelar simposium bersama dengan berbagai perusahaan produksi film pada tanggal 4 Juli.

Lebih dari 20 agensi produksi drama TV dan pejabat terkait dari beberapa biro radio, film dan televisi dan stasiun TV menghadiri pertemuan tersebut. Tujuan simpiosium ini tak lain adalah untuk memperkuat budaya, kepercayaan diri, dan warisan peradaban Tiongkok.

Menurut pemerintah, seni drama kostum ataupun cerita silat zaman dulu harus benar-benar menggunakan gaya dasar dan penampilan arsitektur, pakaian, kostum, tata rias gaya Tiongkok, dan tidak menggunakan atau meniru gaya asing secara sewenang-wenang.

Hal ini juga dilakukan agar pihak tertentu tidak memanfaatkan situasi ini untuk memperkenalkan budaya non Tiongkok ke drama sejarah.

 

#7. Lust, Caution

Bintang “Lust, Caution” Tang Wei telah dilarang di media China karena adegan seksual penampilannya dalam drama buatan sutradara Ang Lee, menurut laporan pers lokal.

Sebuah memo internal dari Administrasi Film dan Televisi Radio Negara China (SARFT) dilaporkan dikirim ke semua stasiun televisi dan media cetak di China pada Kamis malam, yang menyatakan bahwa semua iklan televisi baru yang menggunakan aktris Tang Wei, seperti merek perawatan kulit Pond's akan segera dihentikan siarannya. Semua iklan cetak dan konten fitur yang menggunakan aktris juga harus ditarik. Memo itu tidak memberikan alasan larangan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan tertanggal 7 Maret, berjudul “Penegasan Kembali Pedoman Sensor,” SARFT mengatakan telah memberi tahu semua perusahaan film dan entitas penyiaran dan badan penyensoran bahwa mereka memperbarui larangan “konten cabul dan pornografi” dan konten yang “menunjukkan tindakan promiscuous, pemerkosaan , pelacuran, persetubuhan, penyimpangan seksual, onani dan alat kelamin laki-laki/perempuan dan bagian pribadi lainnya.

 

#8. Oplas

Nah ini yang paling baru, biarpun belum diterapkan, tetapi sedang direncanakan. Beberapa produser pun selalu menghindari untuk casting artis yang melakukan operasi plastik. Nampaknya beberapa serial drama yang baru mau tayang akan terkena dampaknya.

Sementara pembatasan saat ini hanya berlaku untuk drama karena "Administrasi Film China" belum mengumumkan langkah-langkah baru itu untuk film, tampaknya aktor dan produser Donnie Yen, telah berjanji dulu untuk menghindari casting bintang wanita yang dicurigai melakukan operasi plastik. Pedoman yang sama ini kemungkinan besar nanti berlaku untuk industri film, hanya masalah waktu.

Jika peraturan baru ini jadi diterapkan ke semua, maka beberapa artis besar akan terkena dampaknya, salah satu yang paling dicurigai melakukan operasi plastik adalah artis terkenal Angela Baby.

Kabar terbaru mengatakan bahwa tim produksi drama Tiongkok harus mematuhi serangkaian lima pedoman larangan:

(i) drama militer tidak boleh memuat tema romantis; (ii) artis harus menggunakan nama asli pada kertas identitas mereka dan bukan nama Inggris; (iii) kostum periode harus akurat secara historis dan tidak terlalu dibesar-besarkan atau diagungkan; (iv) melarang casting artis yang telah menjalani operasi plastik dan (v) memerlukan pengawasan ketat terhadap deklarasi pajak artis dan perusahaan terdaftar mereka.

--


Demikian beberapa contoh film dan serial drama yang menjadi korban peraturan dan regulasi ketat lembaga penyensoran televisi Tiongkok SARFT. Sebenarnya masih ada lagi seperti genre Harem juga sudah tidak diperbolehkan sekitaran tahun 2019 atau 2020, tetapi saya belum menemukan sumber berita yang bisa digunakan untuk referensi.

Share:
Next Post Previous Post