Haiti, Negara yang Dikuasai Perang Gangster

Haiti, Negara yang Dikuasai Perang Gangster

 79percentclock - Negara yang satu ini sedang dilanda kericuhan dan kekacauan dalam negeri sejak tahun 2020, tetapi jarang diliput oleh media seperti layaknya perang Rusia dan Ukraina, perang Palestina dan Israel ataupun lainnya.

Padahal, konflik internal negara Haiti ini juga boleh dibilang sangat mengerikan dan menarik untuk dibahas. Bayangkan saja, Haiti sekarang ini adalah satu-satunya negara yang dimana kelompok Gangster mengalahkan pemerintahan dan negara, memang sih belum mengambil alih, karena terdapat dua kubu Gangster yang berperang. Sampai desember 2023, diperkirakan hampir 4000 nyawa telah melayang.

Sejatinya di Haiti sekarang ada total lebih dari 300 kelompok gangster, tetapi mayoritas gangster-gangster tersebut tergabung dalam salah satu dari 2 kubu yang bertikai. Sekitar antara 100-120 gangster berada di ibukota Port-au-Prince. Mereka menguasai 80% ibukota pada tahun 2022 akhir, kemudian berkembang menjadi penguasaan 90% ibukota pada akhir tahun 2023, sisanya masih dipegang kendali pemerintah, militer, polisi Haiti.



Polisi seakan tidak bisa berkutik dan bersembunyi di saat kedua kubu itu saling berperang dan melakukan pembunuhan dimana-mana dengan bebas, maklum saja karena polisi lebih lemah daripada gangster. Jumlah polisi Haiti hanya di bawah 10 ribu personil, padahal populasi penduduknya 11,5 juta orang. Pasokan senjata pun kalah jauh dibanding gangster. Dengan kalah jumlah personil dan senjata, tidak heran polisi seakan tutup mata sebelah dan berdiam diri, belum lagi tingginya tingkat korupsi polisi dan ada yang terkoneksi dengan para gangster.

Sekarang ini Haiti tidak memiliki Presiden, soalnya sang presiden Jovenel Moïse mati terbunuh oleh gangster. Posisi presiden dan perdana menteri pengganti sementara dipegang oleh Claude Joseph, tetapi tidak lama kemudian diberikan kepada Ariel Henry sampai sekarang ini. Ariel Henry dicurigai juga memiliki koneksi dekat dengan salah satu kubu gangster. Penjabatan sementara dua jabatan tertinggi sekaligus itu belum ada batas waktu sampai kapan.

2 Kubu Gangster yang berselisih adalah G9 dan G-Pep, awalnya G9 lebih kuat, tetapi setelah 400 Mawozo yang merupakan gang terkuat di Haiti sebelum berdirinya mereka memihak kubu G-Pep, peta kekuatan pun menjadi berimbang.

G9 awalnya dibentuk melalui aliansi 11 Gang, tetapi kemudian bubar karena perbedaan pendapat. Tidak lama berselang itu, beberapa dari mereka membuat lagi aliansi 9 gang yang kemudian dikenal dengan nama G9. Pada perkembangannya, gang ini menjadi lebih besar dan banyak gang lain di luar sembilan itu yang bergabung.


Karena tidak berkutiknya pemerintah dan polisi Haiti dalam menjaga keamanan masyarakat, kemudian muncul sebuah kelompok hakim jalanan yang disebut "Bwa kale". Kelompok Bwa Kale mengincar setiap anggota gangster yang dicurigai dan membunuh mereka dengan cara kejam seperti membakar. Biasanya mereka melakukan aksi hakim jalanan dengan bertopeng. Selain itu juga terdapat warga lokal yang melakukan perlawanan menjaga kota/wilayah mereka dengan membentuk kelompok pertahanan diri lokal. Biarpun kelompok penjaga lokal ini tidak sekuat gangster, tetapi mereka siap mati mempertahankannya.

Karena ketidakmampuan pemerintah Haiti dalam menangani kisruh perang gangster, sehingga kemudian PBB melakukan inisiatif untuk mengirim pasukan perdamaian ke Haiti yang akan dimulai pada tahun 2024 awal, dengan dikepalai oleh negara Kenya. 

Misi PBB ini dinamai MSS Mission in Haiti. Total ada 10 negara yang ikut serta, dengan 3 negara lagi masih belum pasti (Spanyol, Senegal, Chili). Jumlah pasukan diperkirakan sekitar 5000 personil militer. Amerika Serikat tidak ikut serta, namun menyumbang dana sebesar $100 juta US dollar.

Kehadiran misi PBB ini tidak tahu pastinya kapan, tetapi akan menghadapi perlawanan sengit, karena pihak G9 telah memperingati tidak boleh ada campur tangan asing. Kemudian pihak G-Pep sendiri juga tidak berhubungan baik dengan orang asing karena sebelumnya telah menculik dan membunuh 17 misionaris asal Amerika.

Haiti yang merupakan negara miskin, ditambah lagi sekarang menghadapi ketidakstabilan politik dan keamanan, membuat negara ini benar-benar hancur. Negara tanpa hukum.

Share:
Next Post Previous Post