Jelajahi Berbagai Ragam Jenis Susu Hewani
79percentclock.com - Susu adalah salah satu bahan pangan yang telah menemani manusia selama berabad-abad, hadir dalam berbagai bentuk dan pengolahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, cita rasa, hingga kepraktisan. Dari susu mentah yang alami hingga susu steril yang tahan lama, setiap jenis susu memiliki karakteristik unik yang menjadikannya pilihan favorit di berbagai kesempatan. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai jenis susu yang populer, mulai dari susu mentah hingga susu steril, lengkap dengan proses pembuatannya, kegunaan, dan keunggulannya.
Delapan Jenis Susu: Mana yang Terbaik untuk Anda?
1. Susu Mentah (Raw Milk)
Susu mentah adalah susu yang diambil langsung dari hewan, seperti sapi, kambing, atau domba, tanpa melalui proses pasteurisasi, homogenisasi, atau pengolahan lainnya. Susu ini mempertahankan semua nutrisi alami, enzim, dan bakteri baik, yang dipercaya oleh beberapa orang memiliki manfaat kesehatan lebih tinggi.
Ciri-ciri: Tekstur creamy, rasa kaya, dan kadang memiliki aroma khas hewan penghasilnya.
Kegunaan: Diminum langsung, dibuat keju, atau yogurt artisan.
Kelebihan: Kaya nutrisi alami dan enzim.
Kekurangan: Berisiko mengandung bakteri berbahaya seperti E. coli atau Salmonella jika tidak ditangani dengan baik, sehingga memerlukan kehati-hatian dalam penyimpanan dan konsumsi.
Catatan: Di beberapa negara, penjualan susu mentah diatur ketat karena masalah keamanan pangan.
2. Susu Segar atau Susu Murni
Susu segar, sering disebut susu murni, adalah susu yang diambil dari hewan dan biasanya hanya melalui penyaringan sederhana atau pasteurisasi ringan untuk menghilangkan kotoran tanpa mengubah kandungan lemak alaminya. Susu ini tidak dihomogenisasi, sehingga lapisan krim sering muncul di permukaannya.
Ciri-ciri: Rasa kaya, tekstur lembut, dan kandungan lemak tinggi (biasanya 3,5-4%).
Kegunaan: Cocok untuk minum langsung, membuat kopi (seperti latte atau cappuccino), atau produk olahan seperti mentega dan krim.
Kelebihan: Menawarkan cita rasa autentik dan nutrisi lengkap.
Kekurangan: Umur simpan pendek, harus disimpan di suhu dingin.
3. Susu UHT (Ultra High Temperature)
Susu UHT adalah susu yang dipanaskan pada suhu sangat tinggi (135-150°C) selama 2-5 detik untuk membunuh semua bakteri dan spora, kemudian dikemas dalam kemasan aseptik. Proses ini membuat susu tahan lama tanpa perlu pendingin sebelum dibuka. Susu UHT paling sering dipacking dalam bentuk kotak minum siap saji di supermarket.
Ciri-ciri: Rasa sedikit "matang" karena pemanasan tinggi, tersedia dalam varian full cream, low fat, atau skim.
Kegunaan: Minum langsung, campuran minuman, atau bahan masakan.
Kelebihan: Tahan hingga berbulan-bulan tanpa refrigerasi, praktis untuk penyimpanan.
Kekurangan: Proses UHT dapat mengurangi beberapa nutrisi sensitif panas, seperti vitamin B12, dan mengubah rasa alami susu.
4. Susu Pasteurisasi
Susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu lebih rendah dari UHT (biasanya 72°C selama 15 detik) untuk membunuh bakteri berbahaya sambil mempertahankan sebagian besar nutrisi dan rasa alami. Susu ini harus selalu disimpan di lemari es. Susu Pasteurisasi paling banyak digunakan dalam membuat kopi jenis white seperti cappuccino, latte, flat, dll.
Ciri-ciri: Rasa mendekati susu segar, tersedia dalam berbagai kadar lemak.
Kegunaan: Minum langsung, campuran kopi/teh, atau bahan makanan seperti saus dan kue.
Kelebihan: Aman dikonsumsi dengan rasa yang masih alami.
Kekurangan: Umur simpan lebih pendek dibandingkan susu UHT (biasanya beberapa minggu). Harus selalu berada di kulkas atau tempat suhu rendah.
5. Susu Evaporasi
Susu evaporasi adalah susu yang telah diuapkan hingga kehilangan sekitar 60% kandungan airnya, menghasilkan tekstur kental dan rasa yang lebih pekat. Susu ini biasanya dikemas dalam kaleng dan tidak mengandung gula tambahan.
Ciri-ciri: Tekstur kental, rasa kaya, dan warna sedikit kekuningan karena proses pemanasan.
Kegunaan: Bahan untuk dessert (seperti puding atau es krim), saus, atau campuran kopi/teh.
Kelebihan: Tahan lama dan memberikan kekayaan rasa pada masakan.
Kekurangan: Tidak cocok diminum langsung karena rasanya terlalu kuat.
6. Susu Kental Manis
Susu kental manis adalah susu yang diuapkan mirip seperti susu evaporasi, tetapi ditambahkan gula dalam jumlah besar hingga mencapai konsistensi kental dan manis. Proses ini membuatnya sangat awet. Pada tahun 2018, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan Surat Edaran untuk melakukan pengawasan dan pembatasan ketat mengenai susu kental manis (SKM), sehingga masyarakat tidak terjerumus anggapan bahwa SKM (susu kental manis) bisa mengganti susu. Bahkan disarankan untuk menghapus kata "susu".
Ciri-ciri: Sangat manis, tekstur lengket, dan berwarna karamel.
Kegunaan: Topping untuk roti, es, atau minuman seperti Spanish Latte; bahan kue atau dessert tradisional.
Kelebihan: Rasa manis yang khas dan umur simpan panjang.
Kekurangan: Kandungan gula tinggi, kurang cocok untuk konsumsi harian dalam jumlah besar.
7. Susu Steril (Contoh: Bear Brand)
Susu steril adalah susu yang dipanaskan pada suhu tinggi (di atas 100°C) untuk waktu lama hingga benar-benar bebas dari mikroorganisme, kemudian dikemas dalam kaleng atau kemasan aseptik. Contoh populer adalah Bear Brand.
Ciri-ciri: Rasa lembut, sedikit manis alami, dan tekstur halus.
Kegunaan: Minum langsung atau campuran minuman ringan.
Kelebihan: Sangat tahan lama (bisa sampai setahun) dan aman tanpa refrigerasi sebelum dibuka.
Kekurangan: Proses sterilisasi dapat mengurangi beberapa nutrisi dan mengubah cita rasa alami susu.
8. Susu Bubuk
Susu bubuk adalah susu yang diolah dengan menghilangkan hampir seluruh kandungan airnya melalui proses penguapan dan pengeringan semprot (spray-drying), menghasilkan bentuk bubuk yang praktis. Biasanya dibuat dari susu segar atau pasteurisasi yang telah dihomogenisasi untuk memastikan distribusi lemak merata. Susu bubuk paling sering disimpan dalam bentuk kaleng bundar.
Ciri-ciri: Bentuk bubuk halus, rasa susu yang kaya (tergantung varian: full cream, skim, atau formula), dan mudah larut dalam air.
Kegunaan: Disajikan dengan air untuk minum, bahan kue, cokelat, es krim, atau campuran minuman seperti kopi dan teh.
Kelebihan: Tahan lama (hingga 1-2 tahun), mudah disimpan, dan praktis untuk berbagai keperluan kuliner.
Kekurangan: Beberapa nutrisi sensitif panas mungkin berkurang selama proses pengeringan, dan rasa bisa sedikit berbeda dari susu cair.
Penutup
Setiap jenis susu memiliki keunikan dan kegunaannya masing-masing, mulai dari susu mentah yang alami hingga susu steril yang praktis. Pilihan susu tergantung pada kebutuhan, selera, dan tujuan penggunaannya—apakah untuk minuman sehari-hari, bahan masakan, atau kreasi kuliner spesial seperti kopi berbasis espresso. Dengan memahami karakteristik masing-masing, Anda bisa memilih susu yang paling sesuai untuk gaya hidup dan kebutuhan nutrisi Anda. Jadi, mana jenis susu favorit Anda?