Sinopsis All of Us are Dead | Beserta reviewnya

Sinopsis All of Us are Dead | Beserta reviewnya


All of Us Are Dead adalah serial drama korea yang bertopik tentang zombie, yang ditayangkan oleh Netflix.

Hari ini tanggal 29 Januari 2022, Netflix menayangkan perdana sebuah serial drama korea yang bertopik Zombie, ya lagi-lagi zombie, nampaknya orang Korea sangat tergila-gila dengan genre Zombie beberapa tahun belakangan ini.

Sinopsis All of Us are Dead

Tentang sebuah sekolah SMA besar yang sedang lagi waktu belajar, tiba-tiba seorang murid yang terinfeksi, mengigit korban lain, korban tersebut ikut berubah menjadi zombie tidak lama kemudian, dan kemudian menyebar dengan cepat ke murid lainnya dan guru serta staff sekolah lainnya. Lapangan dipenuhi oleh para zombie sehingga mereka terperangkap didalam sekolah.

Ada siswa yang menelpon polisi, tetapi polisi tidak percaya sama sekali dengan hal itu, karena hanya ada pada televisi dan malahan mengancam yang menelepon bahwa bermain-main dengan polisi akan dipenjarakan, sebelum menutup telepon.

Para Siswa harus berjuang untuk bertahan hidup atau ikut menjadi korban digigit zombie dan menjadi seperti mereka.


Review Episode 1 All of Us Are Dead

Seperti kebanyakan serial drama korea (drakor) lainnya, selalu saja ada cerita bully , terutama anak sekolahan. Seolah menjadi trend atau memang beneran terjadi di Korea, kasus bully seolah menjadi hal biasa dan umum di kalangan para pelajar. Drama all uf us are dead tidak lepas dari hal itu juga.

Seorang pelajar yang menjadi korban bully terlempar dari gedung sekolah dan masuk Rumah sakit, kemudian saat dijenguk ayahnya, tiba-tiba dia berubah menjadi Zombie, tidak dijelaskan sama sekali bagaimana bisa dia berubah menjadi zombie, tetapi yang pasti ayahnya membuat dia hilang dari rumah sakit, sehingga statusnya menjadi 'orang hilang'.

Ayahnya ternyata adalah seorang guru sekolah tersebut. Disini saya menemukan kejanggalan, karena bagaimana orang berani bully dia sampai ke tingkat ganas gitu, apalagi ayahnya adalah guru dari sekolah itu. Tapi ya sudahlah namanya juga drama.

Ayahnya dikenal sebagai guru aneh dan jenius disekolah, seorang guru sains. Ayahnya membawa seekor tikus, yang dia sebut hamster percobaan. Hamster ini dia simpan kedalam suatu ruangan menyimpan peralatan dan perlengkapan Lab biologi. Tapi suatu waktu seorang siswi secara tidak sengaja masuk ke ruangan itu dan membuka kurungan karena merasa hamster kecil itu lucu, tapi digigit, tidak lama kemudian siswi tersebut mengalami gejala sakit.

Guru sains itu mengetahui dia digigit dan terjadi perubahan fisik, kemudian mengikat siswi tersebut dan menyuntik beberapa obat. Tidak ada yang berhasil, itu hanya bisa menenangkan sang siswi saja selama beberapa waktu.

Besoknya, sang siswi yang masih diikat di ruangan lab, berhasil melepaskan diri, kemudian lari ke satu kelas dalam kondisi mengenaskan dengan luka parah. Sang guru dan murid kemudian buru-buru membawa siswi tersebut ke bagian UKS (tempat fasilitas pemeriksaan kesehatan sekolah). Disitu sang siswi sudah mulai bertindan semakin aneh, temperature tubuhnya turun menjadi 30an derajat celcius tapi masih merasa panas.

Seiring berjalannya waktu, tubuhnya menjadi kaku dan bergerak sendiri tidak beraturan, orang-orang (murid dan staff kesehatan) mulai memegangnya dan mengikatnya. Siswi tersebut bertindah aneh dan selalu berusaha untuk mengigit orang.

Siswi tersebut akhirnya dibawa ke rumah sakit. Tetapi ternyata salah satu staff kesehatan terkena gigitan. Awalnya dia pikir itu gigitan biasa, tetapi tubuhnya semakin sakit, suhu tubuh pun menurun drastis tiba-tiba, sebelum akhirnya tubuh menjadi kaku dan jatuh tak berdaya.

Staff kesehatan wanita itu kemudian berubah menjadi zombie dan menyerang siswa yang kebetulan berada didekat ruangan UKS. Disini yang saya melihat keganjalan lain, sudah melihat zombie dan lagi menyerang, serta mengigit, tapi masih santai dan bisa tenang.

Murid yang digigit berubah menjadi zombie dalam kurun beberapa detik, saat itu situasi sudah mulai kalang kabut, kepanikan masal di lantai tersebut, sedangkan di lantai sekolah lainnya masih tenang-tenang karena tidak tahu.


Kesimpulan

Selain Zombie dan Bully, trademark atau kebiasaan lain dari drakor seperti kisah percintaan dan romance yang berlebihan juga ada disini. Episode 1 saja terasa banyak Kisah percintaan, dan adegan 'pura-pura bodoh' dalam kisah cinta anak muda yang umum muncul di drama lainnya, juga ada disini. 

Para aktor/aktrisnya terkesan kurang profesional dan tidak ahli dalam melakoni peran. Seperti tidak pengalaman atau baru pertama kali di dunia perfilman. Banyak adegan yang terasa kurang nyata.

Jika melihat trailernya, rasanya bisa untuk tontonan anak kecil, tapi setelah melihat episode 1, opini saya berubah, koq rasanya ga cocok. Karena ada adegan bully kekerasan seksual terhadap seorang korban siswi. Jadi saya rasa ga pantas untuk ditonton anak kecil.

Saya rasa secara kualitas tidak akan bisa sebagus drakor zombie lainnya seperti sang legenda Train to Busan atau Kingdom. Tetapi untuk penggemar film aksi Zombie yang thriller, ya oke oke saja sih untuk konsumsi

lanjut dulu ke episode 2....

Share:
Next Post Previous Post